إن
الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات
أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا
الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه، وعلى آله
وصحبه، وسلم تسليما كثيرا. اما بعد.اتقوا الله ما استطتم فقد فاز المتقون, اعوذ
بالله من الشيطان الرجيم: وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّى أَبْلُغَ
مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُباً . ,صدق الله العظيم.
Bahwa
salah satu tugas khalifah yaitu me-manage bumi, manusia oleh Allah di
tunjuk sebagai khalifah ini tidak berbekal spiritual melainkan berbekal Ilmu,
hal ini tergambar ketika Allah SWT. Menyampaikan program dihadapan makhluk
langit (sekawanan malaikat) “ bahwa Allah SWT. Akan menciptakan khalifah di
muka bumi” justru makhluk langitlah yang pertama kali protes dan demo sedemikian
pedas dengan memprogandakan hal yang
paling negative (makhluk itu
pasti suka merusak dan suka menumpahkan darah) dan dengan PEDEnya para malaikat mengatakan
dirinya makhluk yang paling suci dan menyatakan dirinya makhluk yang selalu
bertasbih kepada alllah, sebuah alasan yang sangat logis, tetapi hal tersebut
hanya di pahami oleh logika malaikat bukan logika tuhan. Apa jawab Alllah,
ketika melihat demo makhluknya ini, protes dari orang yang tidak level tidak
perlu dijawab dengan logika mereka cukup di pinggirkan saja, kamu itu tau apa? (inni
a’lamu mala ta’lamun).
Ternyata
Adam di tunjuk sebagai khalifah untuk mengelola bumi (Al-ard) bukan
mengelola langit (As-Sama’). Maka Allah memberi tahukan bahwa untuk
mengelola bumi bukan dengan tahmid, taqdis, tasbih apalagi di istighosahin,
jadi yang di perlukan untuk memenage bumi adalah ilmu, maka allah memberikan
ilmu terlebih dahulu kepada nabi adam (wa a’llama aadamal al-asma’) itu
memberi indikasi bahwa siapapun yang merasa adak Adam yang sudah dibumi mau
tidak mau harus menuntut ilmu, karena kita bukan tinggal di langit .
Selanjutnya
seberapa perolehan kita terhadap ilmu tersebut ? itu di serahkan kepada
kemampuan masing-masing. Jadi justru dengan ilmu inilah bumi menjadi maju bukan
dengan wiridan, tapi sekali lagi ini hanya khusus pengelolaan. Akhirnya sekawanan malaikat itu sujud tunduk terhadap nabi adam setelah
di tes oleh Allah dan dia tidak bisa menjawabnya dan (maaf) adam bisa karena soal dan
jawabanan sudah di bocorkan terlebih dahulu, dan itu wewenang tuhan.
Yang
perlu digaris bawahi ketika adam mengalami problemnya sendiri, dideportasi dari
surga, ilmunya tidak bisa mengatasi problem yang beliau di hadapi, adam di beri
ilmu yang kedua yaitu bagaimana cara bertaubat (fatalaqqo adamu min robbihi
kalimatin fataba alaihi) hal tersebut memberi indikasi bahwa sebuah pendidikan
tidak bisa hanya mengandalkan sekedar sebuah ilmu, jika hanya ilmu yang di
kedepankan maka prediksi malaikat itu
akan terwujud. Ilmu itu berpotensi merusak dan saling membunuh karena tidak di
barengi dengan moral, tapi Cuma moral saja tidak bisa memajukan. Karena,
pertanian, tehnologi tidak bisa
dibacakan alif lam mim, ekonomi tidak bisa sekedar di bacakan waqiah.
Untuk itu di perlukan perpaduan antara ikhtiyar lahiriyah (ilmu) dengan spiritual
batiniyah (sufistik )sehingga ilmu yang dipadukan dengan spiritual malaikat
jika berada dalam diri seorang muslim untuk beribadah kepada Allah maka manusia
mukmin tersebut pangkatnya jauh di banding kawanan malaikat.
Ayat yang di kemukakan di muka tadi memberi gambaran betapa
nabi Musa AS, yang congkak, merasa sebuah nabi yang hebat dan sangat sakti.
Lalu dengan caranya sendiri allah SWT. Menegur “hai musa bahwa di atas langit masih ada
langit” dan siapa dia? cari saja di sini dan di sini. Itulah sebabnya nabi Musa
sangat terganggu atas jawaban tuhan itu dan sangat ingin memburu siapa orang
yang lebih darinya. Maka dengan tegas dia mempersiapkan bersama ajudannya untuk
pergi ke tempat bertemunya dua lautan (majmaal
bahrain) dengan membawa bekal secukupnya.
Setelah melewati perjalanan begitu panjang dan jauh akhirnya ketemulah dengan
hamba allah yang memiliki ilmu langsung dari allah.
Yang perlu digaris bawahi adalah sesungguhnya ilmu itu
harus di buru, kita tidak bisa hanya dengan berpangku tangan seperti halnya
nabi musa susah payah dengan untuk menemui sang guru. Sama dengan santri
berburu tempat pendidikan yang baik dan seorang guru yang terbaik sebagaimana
nabi musa memburu nabi khidir.
Kita mengetahui bahwa tiga tes yang di ajukan nabi khidir
kepada nabi musa dan ketiga-tiganya gagal, nabi musa tidak lulus tetapi
meskipun begitu beliau tetap seorang nabi yang luar biasa. Dalam jurnal Al-qur-an menunjuk khidir yang artinya hijau,
karena kesaktian beliau setiap bumi yang dipijaknya menjadi subur, nama asli
beliau balya bin malkan, pertanyaannya apakah beliau masih hidup sebgaaimana
anggapan semua orang?
Hal ini memang menjadi kontrofersi dikalangan ulama’
tetapi, Imam ibnu katsir dengan tegasnya
mengatakan bahwa beliau sudah wafat karena hal tersebut mengganggu
eksistensi kenabian nabi Muhammad , jadi selama nabi masih eksis tidak ada nabi
sebelumnya yang masih hidup, karena beliau penutup para nabi dan rosul.
Mudah mudahan kita bisa mendalami ilmu baik ilmu yang
muktasaf dan ilmu kasaf dengan cara yang benar sesuai dengan tuntutan Allah.
Amin ya rabbal a’lamin…
بَرَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأنِ الْعَظِيْمِ ,وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ وَبِمَا
فِيْهِ مِنَ الْاَيَةِ الْقُرْانِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ,وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَاِيَّاكُمْ
اِنَّهُ سَمِيْعٌ الْعَالِم وَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَ الْغُفُوْرُ الْرَّحِيْمُ
. Oleh: KH. A. Mustain Syafi’I, M.Ag
0 komentar:
Posting Komentar